Heaven on Earth, Lombok! (Part II)
Puas dengan melihat keindahan alam Lombok Selatan, mari kita lihat keindahan The Gilis! Yup, The Gilis ini terdiri dari Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Yang paling dekat dengan Pulau Lombok adalah Gili Air, kemudian Gili Meno, dan yang paling jauh adalah Gili Trawangan. Meskipun memiliki jarak yang paling jauh, Gili Trawangan menjadi tempat yang paling populer dibandingkan gili-gili lainnya. Kenapa? Aku sendiri juga kurang tau kenapa, tapi yang pasti suasana di Gili Trawangan memang lebih ramai dibandingkan gili-gili lainnya.
Kami berangkat dari Kuta sekitar jam tiga sore menuju pelabuhan bangsal. Terlalu sore memang, tapi karena perjalanan kami berkonsep santai, jadi kami tidak terlalu memaksakan perjalanan juga sih, hehe. Sebelum menuju pelabuhan bangsal, kami mampir dulu ke rumah pelanggan mebelnya si om yang juga ikut trip kali ini. Lumayan, nambah-nambah saudara lagi, hehe. Sesampainya di sana, kami diharuskan menunggu orangnya yang sedang perjalanan pulang dari berlibur dengan keluarganya sekitar satu jam. Sepertinya waktu tidak berpihak pada perjalanan kita menuju gili. Memang ada sih penyeberangan malam dari pelabuhan bangsal ke gili, cuman it has much risk. Terlalu bahaya men! Ombaknya besar sedangkan kapal angkutnya kecil. Daripada tenggelam, ye kan ?! Jadilah kita harus menginap di Mataram dahulu kemudian esok paginya berlanjut ke gili.
Saat pelanggan si om datang dan kami mulai bercakap-cakap, tiba-tiba beliau menawarkan rumah singgahnya buat tempat menginap. Wah, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan! Kebetulan rumah singgahnya cukup besar dan bisa menampung kami bertujuh belas hehe. Tanpa ragu, kami pun mengiyakan tawaran itu. Lumayan banget kan bisa irit ongkos sewa kamar, hihi. Nggak hanya itu, beliau juga traktir kita makan malam di Resto Ayam Taliwang. Subhanallah, baik banget!! Ini dia yang aku tunggu! Makan Ayam Taliwang khas Lombok di Pulau Lombok! Yang tadinya cuma berencana mau makan ayam taliwang di kaki lima biasa, eh taunya ada yang ajak makan ayam taliwangnya di resto, Alhamdulillaaah. Bener-bener nikmat! Nah, indah kan silaturahmi itu ? Makanya, sering-sering deh bersilaturahmi. Selain berhasiat bisa menolak bala, juga bisa memperbanyak rizki, hehehe.
Besoknya, kami bangun pagi-pagi sekali. Kami pun bersih-bersih dan segera bergegas menuju Pelabuhan Bangsal. Karena si empunya rumah belum datang, jadilah kita harus menunggunya untuk berpamitan. Setelah lama menunggu, akhirnya datang juga. Dan tidak disangka-sangkanya, mereka membawakan kami nasi bungkus untuk makan pagi. Duh, nikmat mana lagi ini yang harus didustakan, ya nggak? Kami pun ahirnya berangkat pukul delapan setelah makan pagi.
Waktu tempuh dari Mataram ke Pelabuhan Bangsal tidak lama, hanya 20 menit saja. Sesampainya di sana, kami ternyata sudah ditunggu kapal yang akan menyeberang ke Gili Air. Nah, kami akan menginap di Gili Air, tempat dimana saudara tinggal, hahaha. Lagi-lagi ada saudara ketemu gede. Jadi ceritanya, kami juga berkunjung ke rumah keponakan iparnya om yang temennya bapakku. Namanya, Om Ame. Bingung nggak? haha. Udalah nggak usah dipikir. Yang jelas kami sudah saling anggap saudara, hehe.
Karena besar di Pulau Gili Air, rupanya Om Ame juga mengikuti perkembangan ekonomi di sini. Ia juga bisnis penginapan. Nah, Alhamdulillahnya lagi, kami serombongan di kasih voucher inap gratis. Lagi-lagi nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan! Penginapannya cozy banget. Nyaman dan familiable. Suka banget lah sama model-model penginapan di sini. Konsepnya semacam bungalow dan harganya miring. Cocok banget untuk budget backpacker.
Sesampainya di penginapannya Om Ame, kami tidak langsung istirahat melainkan langsung bergegas untuk sailing dan snorkeling ke Gili Trawangan. Tidak membuthkan waktu lama, kami pun siap menuju kapal sewaan yang sudah disediakan Om Ame. We're too excited, guys! Pagi menjelang siang saja ombak di sini udah cukup besar menurut kami, apalagi kalau sore atau malam pasti lebih besar lagi. Waktu tempuh menyeberang dari Gili Air ke Gili Trawangan hanya 15 menit. Cukup singkat kan?! Nah, kami memang tidak ada niatan untuk menginjakkan kaki di Pulau Gili Trawangan, jadilah kami hanya berputar disekitar pantai Gili Trawangan sambil mencari penyu yang lagi asyik berenang. Dan pantai di sini banyak penyunya. Aaak takjub banget lah bisa lihat penyu besar-besar yang berenang bebas secara langsung! And this is our first time berenang bareng penyu.
Eiitts, tapi jangan sampe pegang ato kepegang sama penyu nya yaa. Bisa-bisa si penyu stress karna kita colak-colek. Kalau si penyu udah stress, nanti gampang mati, nah kalau banyak penyu yang mati, ekosistem di laut nggak bagus lagi deh. Makanya, kita harus jaga jarak kalau berenang sama penyu yaa.
Puas berenang bareng penyu, kita mulai kelaparan, hahaha. Jadilah kami minta antar Om Ame ke tempat makan terdekat. Dan tempat makan yang terdekat adalah tempat makan yang ada di Gili Meno, haha. Harus sailing lagi deh. Nah, setibanya di tempat makan itu, kami cukup kaget karena kami tidak biasa makan yang tempatnya dipenuhi sama bule-bule. Dan benar saja, karna yang makan di sana kebanyakan bule, harganya pun menyesuaikan dengan kantong bule. Hiks! Makan pun rasanya kurang nikmat kepikiran sama bill nya haha. Tapi nggak papa lah, kapan lagi makan bareng-bareng sama bule, haha. Jangan ditanya soal rasa yaa. Soal rasa, biasa aja, hambar suer deh! haha. Rasanya kayanya uda disesuaikan dengan lidahnya orang bule deh, nasi dan mie goreng aja rasanya hambar, semacam kurang bumbu gitu, hihi.
Usai makan kami lanjut lagi perjalanan kami. Kali ini, kami berada di spot snorkling yang ada kapal karamnya. Kami nggak berani turun disitu, ahirnya memilih spot lain yang lebih aman, haha. Kemudian kami berada di spot yang banyak ikannya. Nah, saatnya feeding frenzy (yang kaya di game-game itu) haha. Kami membawa roti tawar untuk memberi makan ikan-ikan. Wah senengnya bukan main bisa kasih makan ikan langsung di laut.
Setelah puas selam sana selam sini, waktunya baliiik! Kalau aku pribadi rasanya masih pengen nyemplug-nyemplung lagi, tapi apa daya para penumpang udah pada mabuk laut bung! Jadilah kami langsung balik ke hostel. Sambil bersih-bersih, kami juga masak-masak. Rupanya kami tidak cukup puas dengan hidangan ala bule tadi. Kami belanja seluruh bahan-bahan yang dibutuhkan. Puas dengan acara masak-masak yang dadakan, kami juga puas karna telah mengisi perut dengan nasi, tempe dan mie. Indonesia banget lah! hehe.
Singkat cerita, kami para muda-mudi dalam rombongan ini ingin menikmati sunset ala-ala di Gili Air ini. Pergilah kami dengan menyewa sepeda (seharga 25.000 (tentunya juga dengan kortingan, hehe)) menuju matahari terbenam. Kami mendapat spot terbaik untuk melihat sunset di Gili Air, yaitu di depan hotel Grand Sunset Gili Air. Para bule sudah berjemur berjejer rapih sambil menanti sunset, sedangkan kami sibuk mencari spot yang bagus untuk berfoto, haha. Dan jengjeng, begini lah hasil jepretannya.
Cucok kan buat kalian yang hobi fotografi dan juga foto siluet? Nah, puas berfoto, kami pun bersepeda kembali menuju hostel. Sudah magrib coy, waktunya balik! Makin malam suasananya sebenernya makin cozy, tetapi karena kami juga bersama krucil-krucil, alangkah baiknya kami tidak mengenalkan mereka ke dunia malam (Assek! haha). Lagian habis magrib juga ada janji untuk berkunjung ke tempat saudara-saudaranya Om Ame. Jadilah kami sedikit terburu untuk pulang dan mencari jalan tercepat (hingga nyasar! haha).
Sesampainya di hostel, kami para muda-mudi justru diminta untuk tetap tinggal di hostel, karena hostel tidak ada yang jaga. Untuk mengisi kebosanan, kami pun mencoba pizza di kedai classico italiano yang bertempat tidak jauh dari hostel kami. Yang punya aseli orang itali loh!. Restonya juga nyaman banget! Rame pengunjung pula. Itu pertanda kalau rasanya enak. Daaan benar dugaan kami! Rasanya bener-bener mantap! Kami yang berlidah Indonesia saja mau menerima rasa pizza khas itali ini. Super duper enaaaak! Belum pernah rasain pizza seenak ini! Tapi soal harga memang menjadi masalah, haha. Untuk satu porsi pizza harganya mulai dari 80.000. Untung mereka kenal kami karena saudaranya Om Ame, jadilah kami dapat special price! Nikmat lagi khaaan?! Inilah indahnya silaturahmi guys! hihi.
Puas dengan rasa pizza yang enak banget, kami pun bergegas istirahat. Besok pagi-pagi sudah harus cuss balik T.T Rasanya masih pengen berlama-lama di pulau ini, hiks. Gitu dulu ya guys, kalau ada pertanyaan, silahkan bertanya di kolom komen, hehe. Terimakasih, Danke, Thankyou, Syukron, Xie Xie, Gracias, Matursuwun. :)
Komentar