Essay Pengantar Geografi
Indonesia merupakan termasuk Negara yang sering dilanda bencana, terutama bencana gempa bumi. Seringnya gempa bumi terjadi di Indonesia karena Indonesia merupakan Negara yang dilalui oleh jaalur gunung api yang masih aktif. Selain itu, Indonesia juga sering dilanda banjir, kalau tanggapan saya, itu bukanlah suatu bencana alam melainkan bencana manusia, karena bencana banjir itu sendiri disebabkan oleh tangan-tangan jahil manusia yang dengan seenaknya menebang pohon di hutan yang berfungsi sebagai penyerap air. Selain menebang pohon seenaknya, kebanyakan masyarakat tidak menggunakan system tebang pilih dalam penebangan pohon.
Lain dari bencana-bencana alam yang sering terjadi dan tidak asing lagi, Indonesia juga mengalami suatu bencana alam yang jarang ditemui yaitu terjadinya lautan lumpur panas di daerah Porong Sidoarjo Jawa Timur. Bencana alam yang sekarang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia telah memakan kurang lebih empat kecamatan. Empat kecamatan bukanlah suatu luas lahan yang kecil melainkan berukuran sekitar lima hektar.
Awal mula terjadi bencana tidak secara langsung tiba-tiba keluar lumpur panas dari dalam tanah. Tetapi berawal dari ledakan mobil pertamina yang diduga mobil itu meledak karena terkena percikan api kecil. Dan dari letusan itu, esok hari setelah terjadi ledakan mobil itu tiba-tiba lumpur panas keluar dari dalam tanah yang diduga karena akibat panasnya ledakan mobil tersebut, karena pada lumpur itu terdapat kandungan minyak tanah.
Dan dampak negative bagi masyarakat setempat yang terkena bencana yaitu; dari sudut kesehatan, bau gas yang sangat menyengat menyebabkan warga setempat tidak nyaman dalam proses pernapasan. Dan bagi warga yang mempunyai masalah dalam gangguan pernapasan dapat menyebabkan sesak napas dan gangguan pernapasan lainnya. Selain itu, jika diambil dari segi perekonomian, sangat berdampak negative bagi masyarakat setempat. Karena lumpur keluar di daerah permukiman penduduk, banyak warga yang kehilangan rumahnya karena terendam lumpur panas. Seharusnya rumah-rumah penduduk tersebut diganti rugi oleh pihak menejemen perusahaannya, akan tetapi banyak warga yang belum mendapatkan ganti rugi dan hanya sebagian kecil yang sudah mendapatkan ganti rugi.
Dari sedikit ulasan bencana lapindo diatas, hubungan dengan pendekatan-pendekatan keruangan, ekologikal dan kompleks kewilayahan dalam geografi yaitu:
a. Pendekatan keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik tertentu yang menjadi pusat perhatian. Dan fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang terjadi serta suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai ruang tempat gejala itu terjadi Dalam mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan ruangnya, bencana lumpur panas ini membutuhkan ruang yang sangat luas untuk menampung lumpur-lumpur panas yang keluar. Sehingga memakan banyak permukiman penduduk sekitar yang berada di dekat tempat terjadinya bencana. Yang menimbulkan banyak lahan-lahan yang digarap oleh penduduk setempat tidak dapat lagi digunakan dan permukiman-permukinan yang tenggelam dengan lumpur panas. Dan secara tidak langsung penduduk yang tinggal di daerah tersebut kehilangan tempat untuk tinggal dan untuk berladang bagi yang bermatapencaharian sebagai petani.
b. Pendekatan Lingkungan atau Ekologikal
Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis) digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :
- hubungan antar makhluk hidup
- hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Keterkaitannya antara penduduk desa satu dengan desa lain sangatlah berpengaruh karena akibat bencana lumpur tersebut, rumah penduduk dalam empat kecamatan tenggelam. Sehingga penduduk yang tempat tinggalnya tenggelam, mereka harus mencari tempat tinggal lain untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dan untuk mencari tempat tinggal, tidak banyak dari mereka yang mendapat tempat tinggal dengan jarak berdekatan diantara keduanya. Sehingga hilanglah interaksi yang dekat seperti sebelumnya, dan timbulah interaksi baru dengan orang-orang yang akan mereka tempati. Sedangkan untuk hubungan penduduk dengan lingkungan yang mereka tempati sebelumnya adalah kerugian besar bagi masyarakat setempat yang menuai hasil nafkah di lingkup daerah itu sendiri. Contohnya para penduduk yang bekerja sebagai penjual di toko-toko kecil di kampung tersebut, sebagai penggarap lahan di sawah-sawah daerah tersebut dan pengrajin-pengrajin yang berdomisili di daerah tersebut mengalami penurunan omset penghasilan.
c. Pendekatan Kompleks Kewilayahan
Pendekatan Kewilayahan merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Yaitu mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).
Dari penjelasan pendekatan-pendekatan diatas, maka dapat diambil suatu hubungan antara pendekatan keruangan dengan pendekatan lingkungan. Yaitu karena di daerah tenggelamnya permukiman tidak dapat lagi dilakukan aktivitas interaksi antara penduduk, maka yang harus diperhatikan adalah persebaran penduduknya. Agar tidak mengganggu wilayah lain dalam kepadatannya dan matapencahariannya. Selain itu agar interaksi penduduk dengan lingkungannya dapat saling menyatu dan tidak terjadi kesenjangan masyarakat.
Komentar